Kamis, 27 September 2012

Menyimak Curhatan Teman

Curhatan seorang teman membuatku terdiam merenung beberapa saat.
Seorang teman datang menemuiku di tempat penginapan sesaat setelah

sampai di Selayar. Dan curhatan tanpa sensor itupun mengalir bagai air
bah.
Menikah bukan berarti berkurang beban, memang beban dosa yang sering
menghampiri lajang berkurang, namun beban yang lain muncul dan lebih
berat. Kau bukan menanggung hidupmu seorang namun juga hidup seorang
lagi yg telah menjadi belahan jiwamu. Temanku menyesal terburu-buru
menikah! Saat ini dia terpisah dari istrinya hanya karena masalah
ekonomi yang membelit. Gajinya perbulan tdk cukup untuk
menghidupi dia dan istrinya. dan yang menyakitkan adalah sekarang
mereka telah mempunyai buah hati. Memang selain keinginan yg mantap,
finansial juga adalah hal terpenting yg harus dipersiapkan sebelum
menikah.
Harga diri temanku sudah luluh beterbangan di mata mertuanya, bahkan
saat aqiqah anaknya dia tidak bisa membiayainya. Menyakitkan bukan?
Masalah tidak cukup sampai disitu,  temanku memang sudah menikah namun
apalah artinya status menikah jika berjauhan dengan istri, sama saja
kembali ke status semula, lajang akut. di tengah kegersangan yang
melanda, temanku berniat menikah lagi. Wot? Aku kaget mendengarnya dan
heran dengan temanku ini.



"Satu istri saja kau tidak bisa hidupi apalagi 2?!" Kataku.
"Itu sudah diatur Allah, rezeki pasti ada dan datang dari mana saja."
Jawabnya membela diri, tidak salah apa yang diucapkan.
"Tapi kau juga harus realistis, kau harus bekerja keras bukan hanya
menunggu." Bantahku lagi.
"Tapi ada tidak yah, cewek yang mau dengan sy yang gajinya kecil seperti gajiku?."
"Kalau saya jadi cewek, nda mau memangma', dimanami pembeli ikan,
bawang, trus bedak, shampo dsb." Dia nyengir mendengar jawabanku.
"Saya menyesal menikah tanpa ta'aruf tapi pacaran, lewat hp lagi."
"Menikah memang perlu SEGERA tapi tdk tergesa."



Curhat malam itu ditutup dengan es kelapa muda. Tuhan, jangan biarkan
aku lemah di hadapan istri dan keluargaku nanti.

0 komentar:

Posting Komentar