Jumat, 19 Oktober 2012

Suatu Malam di Karebosi

Assalamu'alaikum..
kawans, lama rasanya aku tidak berkunjung ke sini,
aku fikir celoteh kak Mehdi sudah memenuhi blog ini, tapi ternyata tak ada tambahan dari saat terakhir kali kulihat.
sejujurnya, setiap peristiwa yang aku lalui selalu ingin kutuliskan disini, namun peristiwa-peristiwa itu berjarak terlalu dekat sehingga membuatku tak sempat berbagi.
kalau dihitung-hitung sudah 3 pekan lebih aku tak entry, wah sudah lama ya.. iya aku mengalami banyak hal selama 3 pekan ini, 2 keluarga dekatku dipanggil Allah kembali padaNya, dalam waktu kurang dari 2 pekan, dan itu sempat membuat kondisi tubuhku menurun nyaris beristirahat di Rumah sakit.
kak Mehdi tau semuanya kok, hampir setiap peristiwa kulaporkan padanya, tak kusangka dia juga sibuk untuk mengunjungi blog ini..
hehe,,

sekarang aku sudah sehat, dan keadaan keluargaku sudah mulai normal kembali, aku baru saja kembali ke rumah, itu sebabnya aku baru bisa bercerita.

malam ini aku tak cerita banyak dulu ya,
aku hanya ingin bercerita satu hal,
kali ini mungkin setan sedang bermain main dengan persahabatan antara aku dan kak Mehdi,
aku maupun dia tiba-tiba lost kontak,
sebabnya aku tahu pasti tapi jujur aku tidak marah hehe aku hanya diam dan mengatakan padanya aku ingin memusuhinya, tapi kau tau kawan, muslim tidak dianjjurkar bermusuhan apalagi jika lewat 3 hari. ya hanya sementara..
masalahnya sepele, itulah mengapa aku tak mempersoalkannya,
malam itu aku sedang berada di salah satu Mall di Makassar, ya, tepatnya di dekat lapangan Karebosi, sedang ada keperluan,
aku laporan ke kak Mehdi sebelum aku berangkat,
ternyata kak Mehdi juga sedang otw ke tempat yang sama.
aku shock.. ga sih hehe, aku hanya berfikir begitu konyolnya kalau aku dan kak Mehdi ketemu disana nanti, dalam hati aku berdoa semoga luasnya mall tidak mempertemukan kami, hal itu pun kusampaikan pada kak mehdi.
dan benar, kami tidak bertemu..
tepatnya aku tidak melihatnya, tapi dia ternyata (entah benar atau bohong) katanya dia melihat dan mengikutiku sampai pulang.
aku tidak marah sebenarnya, karena aku masih yakin kalau dia sedang berbohong dan sengaja ingin mengerjaiku biar tidak tidur semalaman, aku tau dia hafal betul sifatku yang gampang penasaran apalagi sudah diundang pake menyan arwah penasaranku seketika bangkit. #plakss.

tapi cara kak Mehdi meyakinkanku begitu meyakinkan hingga aku tak bisa bedakan dia berbohong, bercanda atau memang benar benar serius. terlebih saat seorang sahabatnya yang juga ikut ke mall bersamanya mengirim sms kepadaku melalui nomernya, mungkin kak mehdi sering berbohong padaku tapi sahabatnya ini tidak, dia begitu meyakinkan ku bahwa mereka benar-benar melihatku.

tunggu.. sebelumnya pasti pada bingung, emang kenapa sih kalo dilihat? kan cuma diliat doang, ga diapa-apain,,

hehe bagi aku sekedar dilihat saja itu sesuatu yang sakral. apalagi kalo aku tidak lihat orangnya. paling tidak, mereka melihatku permisi dulu dong,atau sekalian muncul aja kenapa sih.. tapi ah sudahlah..

malam itu aku diam, aku berfikir antara kebenaran atau hanya bercandaan,
namun sebelum tidur sudah kuputuskan untuk yakin kalau kak Mehdi cuma bohong, hehe.. tapi tetap kukatakan padanya "KU BOMBe' KaU dengan BISMILLAH"

entah gimana kabar kak Mehdi sekarang, kulihat di twitter dia juga sudah malas membahas soal ini saat sahabatnya itu mention dan katanya merasa bersalah..
haha. ga usah segitunya mas, selow aja, saya yang salah.. tapi bener aku ada sesuatu yang membuat aku memilih untuk "berpura-pura" memusuhi kak Mehdi saat ini. menurutku lebih baik untuk tidak konek sama dia saat ini,
ya sesuatu yang hanya aku dan Allah yang tahu.

hihiiiww